
Hai teman-teman, jumpa lagi dengan saya Citra. Wah setelah sekian lama mengundurkan diri dari tulis menulis cerita dewasa, saya terhenyak ketika mendapati cerita dewasa Indonesia ternyata telah berkembang sedemikian pesat. Setelah situs kesayangan kita 17tahun.com wafat, ternyata banyak penulis-penulis kreatif yang bermunculan seperti contohnya ya situs Kisabb nya Bang Shusaku ini, yang katanya terinspirasi dari cerita-cerita saya, duh malunya, masa sih saya sampe segitunya. Makasih ya Bang, makasih juga atas dukungan para penggemar cerita saya yang masih mengalir sampe sekarang, terbukti dari email-email yang masih sering masuk padahal cerita saya sudah lama terkubur. Melihat perkembangan cerita dewasa Indonesia yang sangat pesat saya jadi tergoda untuk turut menyumbang tulisan lagi nih, maka di tengah-tengah kesibukan kerja saya sengaja menyempatkan diri untuk menulis lagi memenuhi permintaan teman-teman sekaligus meramaikan blog Mr. Shusaku ini. Makasih banget ya Bang karena telah berhasil ‘memaksa’ saya turun gunung menulis pengalaman saya lagi. Baiklah supaya tidak buang waktu lagi perkenankan saya memulai saja cerita saya kali ini, moga-moga berkenan di hati teman-teman.
Namaku Andani Citra, kini aku telah berusia 26 tahun dan telah bekerja di sebuah perusahan multinasional. Kehidupan seksku masih beraliran bebas (atau mungkin lebih tepatnya liar) walau setelah lulus kuliah dan memasuki dunia kerja aku harus menguranginya seiring dengan kesibukanku di perusahaan dan tentunya harus lebih mampu membawa diri dong, jangan gara-gara nafsu sesaat berpengaruh buruk bagi karirku di perusahaan. Cerita ini terjadi tahun 2009 yang lalu ketika aku di Bandung, saat itu aku menghadiri sebuah resepsi pernikahan salah seorang anggota keluarga dari pihak mamaku. Karena kedua orang tuaku berhalangan hadir aku lah yang menghadiri undangan tersebut bersama Tante Linda, adik dari mamaku yang paling kecil atau bungsu dari 7 bersaudara keluarga mamaku. Beliau berumur 35 tahun dan telah menjanda sekitar lima tahun yang lalu dengan seorang anak perempuan yang telah berusia 8 tahun. Meskipun usianya telah kepala tiga dan pernah melahirkan, Tante Linda masih terlihat segar dan menggairahkan, terlebih dandanannya yang modis dan natural membuatnya terlihat lebih muda dari usia sebenarnya. Hubungannya denganku terbilang cukup akrab, obrolan kami saling nyambung satu dengan lainnya, mungkin karena usianya relatif masih muda sehingga masih bisa mengikuti gaya satu generasi di bawahnya seperti aku ini. Di Bandung kami menginap di salah satu hotel bintang tiga di jalan Pasirkaliki. Hari Sabtu malam kami berdua menghadiri undangan tersebut yang diselenggarakan di sebuah gedung serbaguna yang tidak terlalu jauh dari hotel tempat kami menginap. Dapat dibilang hari itu sangat melelahkan, bagaimana tidak begitu sampai di Bandung siangnya kami sudah dijamu oleh keluarga yang punya pesta (kami tidak sempat menghadiri pemberkatan nikah karena terlambat) lalu disusul harus ke salon untuk menata rambut dan make up kami, kemudian kembali ke hotel untuk bersiap-siap. Pesta pernikahan yang termasuk mewah itu berjalan lancar, kami pulang kembali ke hotel jam sembilan lebih. Setelah sikat gigi dan membersihkan make up aku langsung menjatuhkan diri ke ranjang, rasanya seperti surga saja setelah hari yang demikian padat. Aku sempat ngobrol-ngobrol sebentar dengan Tante Linda sebelum akhirnya terlelap di ranjang hotel yang empuk.